“Pramuka pramuki, pramuka banyak daki….”

Salam Pramuka!

Bertepatan dengan hari jadi Gerakan Pramuka ke 52 ini, saya ingin cerita dikit waktu saya ikut Pramuka. Saya sendiri pernah ikut kegiatan Pramuka sejak SD hingga SMP. Di SMA saya nggak ikutan lagi. Sebelum berhenti ikut Pramuka pas SMA, saya rajin banget berkecimpung di kegiatan ini. Setiap Sabtu pulang sekolah saya pasti ikut Pramuka. Saya masih inget dulu kegiatan yang sering dilakukan kalo ikut Pramuka adalah belajar sandi-sandi, belajar semaphore, belajar buat simpul-simpul tali (yang mana kemudian diaplikasikan untuk membuat tandu, tenda, tiang bendera, dan lain-lain) belajar memasak, main enggrang, dan masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya. Dulu sering juga belajar lagu-lagu serta yel-yel yang riang ceria dan penuh semangat.

Ikut Pramuka belum afdol kalau belum ikut acara kemah-kemahan. Dulu saya sering ikut kemah, mulai dari kemah di sekolah sampai kemah di luar kota. Kegiatan kemah inilah yang menurut saya merupakan kegiatan yang paling asik. Tidur satu tenda sama teman, mandi bareng, makan bareng, saling menyemangati satu sama lain dalam kegiatan lomba, curhat-curhat pas acara api unggun, dan lain-lain. Sungguh masa-masa yang indah. Eh bentar, bentar, kok yang tadi jadi keliatan kayak maho ya?

Satu kejadian masih saya ingat waktu berkemah di acara Jambore Ranting. Tempatnya waktu itu masih di sekitaran komplek sekolah saya. Malam itu saya mengalami malam yang paling heboh selama sejarah dunia perkemahan. Malam itu kami diterjang hujan badai! Angin bertiup kencang disertai dengan hujan deras. Banyak tenda yang rubuh diterjang angin. Tetapi tidak dengan tenda saya dan teman saya satu regu. Kami semua keluar dari tenda dan mulai mengencangkan pasak dan tali. Ada yang mengamankan jemuran di luar, ada yang mengamankan tas-tas di dalam tenda dari terjangan air hujan yang masuk tenda. Saya sendiri dengan susah payah mengamankan nasi goreng di kuali. Hahaha.

Esoknya kami lihat ternyata ada tenda yang bambu penyangganya patah, sehingga tidak dapat dipakai lagi. Alhasil regu itu pun menginap di ruang yang disediakan oleh panitia sana. Kami sendiri tendanya masih berdiri kokoh. Cukup membanggakan mengingat hanya tenda kami yang masih cukup bagus, sedangkan tenda regu lain tidak ada yang tidak hancur berantakan.

Saya terakhir tergabung dalam regu Grizzly. Grizzly merupakan nama spesies beruang Amerika Utara yang kami wariskan dari kakak kelas kami di SMP. Regu ini cukup legendaris karena dalam tiap acara perkemahan sering menjadi juara dalam lomba-lomba dan tendanya paling rapi dan bagus diantara regu lain. Dan itu merupakan buah kontribusi besar dari para Pembina kami: Pak Didik serta Kak Andre. Merekalah yang menjadi motor penggerak dalam setiap kegiatan Pramuka di SMP kami. Kalo nggak karena mereka yang mengisi pos pembina mungkin anak-anak pada males ikut Pramuka. Hahaha. Oh ya, saya baru ingat kalo ternyata Pramuka merupakan salah satu ekstrakulikuler wajib di SD dan SMP saya. Mungkin karena di SMA nggak wajib, mangkanya saya nggak ikutan. Hehe.

Ikut di kegiatan Pramuka merupakan sesuatu yang sangat saya syukuri. Karena Pramukalah saya menjadi saya seperti sekarang ini. Semoga Pramuka Indonesia maju terus agar anak-anak Indonesia semakin maju juga.

Merdeka!

Salam Pramuka!

(NB: Judul di atas adalah salah satu yel yang kadang kami nyanyikan di kala capek dan suntuk terbakar matahari)

Tagged: , , , , , , ,

2 thoughts on ““Pramuka pramuki, pramuka banyak daki….”

  1. Randy Ardhani (@randyardhani) August 14, 2013 at 3:47 pm Reply

    ahay!

  2. MARJANI UNTUK PENDIDIKAN September 30, 2013 at 2:53 am Reply

    Reblogged this on MARJANI UNTUK PENDIDIKAN.

Leave a comment